Ikan asin merupakan menu masakan yang umum ditemui di masyarakat Indonesia. Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat.Selain itu daging ikan yang diasinkan akan bertahan lebih lama dan terhindar dari kerusakan fisik akibat infestasi serangga, ulat lalat dan beberapa jasad renik perusak lainnya.
Proses pembuatan ikan asin
Ikan layang tengah direndam dan ditaburi garam. Beraneka jenis ikan yang biasa diasinkan, baik ikan darat maupun ikan laut. Ikan-ikan ini dikumpulkan dalam suatu wadah dan lalu ditaburi atau direndam dalam larutan garam pekat. Ikan-ikan yang besar biasanya dibelah atau dipotong-potong lebih dulu agar garam mudah meresap ke dalam daging. Karena perbedaan kepekatan dan tekanan osmosis, kristal-kristal garam akan menarik cairan sel dalam daging ikan keluar dari tubuhnya. Sementara itu partikel garam meresap masuk ke dalam daging ikan. Proses ini berlangsung hingga tercapai keseimbangan konsentrasi garam di luar dan di dalam daging.
Konsentrasi garam yang tinggi dan menyusutnya cairan sel akan menghentikan proses autolisis dan menghambat pertumbuhan bakteri dalam daging ikan. Setelah itu, ikan-ikan ini dijemur, direbus atau difermentasi untuk meningkatkan keawetannya. Nah bagi anda yang menyukai ikan asin namun tidak suka asinnya yang berlebihan, berikut ini saya akan berbagi sedikit tips tentang bagaimana cara mengurangi rasa asin berlebihan pada ikan asin:
Tips Mengurangi Rasa Terlalu Asin pada Ikan Asin
Merendamnya terlebih dahulu dalam air mendidih
Merebus ikan asin ke dalam air mendidih berfungsi untuk mengeluarkan kadar garam dalam ikan asin agar larut kedalam air dan membuatnya tidak terlalu asin bahakan bisa menjadikan ikan asin menjadi empuk. Perlu diperhatikan, jangan terlalu lama merebus ikan asin kedalam air mendidih. Karena akan membuat ikan asin menjadi terlalu matang dan teksturnya akan berubah. Caranya bersihkan ikan asin di air mengalir. Didihkan air, masukkan ikan asin kedalam panci air mendidih. Tunggu hingga 1 menit lalu angkat dan tiriskan. Biarkan dingin dan olah menjadi masakan sesuai selera anda.
Merendam dengan kertas roti atau kertas buram bersih
Ingat ya jangan merendam menggunakan koran. Kebiasaan merendam ikan asin dengan kertas koran sebaiknya diubah. Karena kertas koran mengandung tinta. Tinta koran sangat berbahaya bila larut kedalam air dan diserap oleh ikan yang direndam. Karena, tinta koran mengandung zat kimia yang berbahaya bagi tubuh bila dikonsumsi oleh manusia dalam jangka panjang. Gunakanlah kertas roti atau kertas buram bersih sebagai gantinya. Merendam ikan/cumi asin dengan kertas memiliki tujuan agar kadar garam yang berada dalam ikan terserap kedalam kertas. Caranya : cuci ikan/cumi asin di air mengalir hingga bersih. Rendam ikan / cumi kedalam air tawar bersih lalu tutup seluruh permukaan rendaman dengan kertas roti. Diamkan selama setengah jam lalu bilas dengan air mengalir, tiriskan.
Merendam dengan larutan garam beryodium / larutan garam kadar rendah
Kadar garam yang ada pada ikan dan cumi asin tergolong dalam konsentrasi tinggi. Dengan merendam ikan dan cumi ke dalam larutan garam dengan konsentrasi lebih rendah maka akan terjadi aliran garam dari konsentrasi tinggi kedalam konsentrasi rendah yang ada pada air. Proses ini akan berhenti saat kedua konsentrasi ini memiliki keseimbangan yang sama. Sudah pasti kadar garam pada ikan berkurang sedangkan kadar garam pada air akan naik. Bila ingin menghasilkan kadar asin yang lebih rendah lagi, Anda dapat mengulangi proses ini dengan takaran garam pada larutan air lebih sedikit dibandingkan dengan proses yang pertama.
Caranya : Cuci cumi/ikan dengan air mengalir sampai bersih. Untuk 1 kg ikan/cumi asin larutkan 1 sdm air garam dengan 2 liter air lalu aduk hingga garam larut merata. Masukkan ikan/cumi asin lalu rendam selama 1/2 jam. Bilas dengan air dingin. Tiriskan.
Proses pembuatan ikan asin
Ikan layang tengah direndam dan ditaburi garam. Beraneka jenis ikan yang biasa diasinkan, baik ikan darat maupun ikan laut. Ikan-ikan ini dikumpulkan dalam suatu wadah dan lalu ditaburi atau direndam dalam larutan garam pekat. Ikan-ikan yang besar biasanya dibelah atau dipotong-potong lebih dulu agar garam mudah meresap ke dalam daging. Karena perbedaan kepekatan dan tekanan osmosis, kristal-kristal garam akan menarik cairan sel dalam daging ikan keluar dari tubuhnya. Sementara itu partikel garam meresap masuk ke dalam daging ikan. Proses ini berlangsung hingga tercapai keseimbangan konsentrasi garam di luar dan di dalam daging.
Konsentrasi garam yang tinggi dan menyusutnya cairan sel akan menghentikan proses autolisis dan menghambat pertumbuhan bakteri dalam daging ikan. Setelah itu, ikan-ikan ini dijemur, direbus atau difermentasi untuk meningkatkan keawetannya. Nah bagi anda yang menyukai ikan asin namun tidak suka asinnya yang berlebihan, berikut ini saya akan berbagi sedikit tips tentang bagaimana cara mengurangi rasa asin berlebihan pada ikan asin:
Tips Mengurangi Rasa Terlalu Asin pada Ikan Asin
Merendamnya terlebih dahulu dalam air mendidih
Merebus ikan asin ke dalam air mendidih berfungsi untuk mengeluarkan kadar garam dalam ikan asin agar larut kedalam air dan membuatnya tidak terlalu asin bahakan bisa menjadikan ikan asin menjadi empuk. Perlu diperhatikan, jangan terlalu lama merebus ikan asin kedalam air mendidih. Karena akan membuat ikan asin menjadi terlalu matang dan teksturnya akan berubah. Caranya bersihkan ikan asin di air mengalir. Didihkan air, masukkan ikan asin kedalam panci air mendidih. Tunggu hingga 1 menit lalu angkat dan tiriskan. Biarkan dingin dan olah menjadi masakan sesuai selera anda.
Merendam dengan kertas roti atau kertas buram bersih
Ingat ya jangan merendam menggunakan koran. Kebiasaan merendam ikan asin dengan kertas koran sebaiknya diubah. Karena kertas koran mengandung tinta. Tinta koran sangat berbahaya bila larut kedalam air dan diserap oleh ikan yang direndam. Karena, tinta koran mengandung zat kimia yang berbahaya bagi tubuh bila dikonsumsi oleh manusia dalam jangka panjang. Gunakanlah kertas roti atau kertas buram bersih sebagai gantinya. Merendam ikan/cumi asin dengan kertas memiliki tujuan agar kadar garam yang berada dalam ikan terserap kedalam kertas. Caranya : cuci ikan/cumi asin di air mengalir hingga bersih. Rendam ikan / cumi kedalam air tawar bersih lalu tutup seluruh permukaan rendaman dengan kertas roti. Diamkan selama setengah jam lalu bilas dengan air mengalir, tiriskan.
Merendam dengan larutan garam beryodium / larutan garam kadar rendah
Kadar garam yang ada pada ikan dan cumi asin tergolong dalam konsentrasi tinggi. Dengan merendam ikan dan cumi ke dalam larutan garam dengan konsentrasi lebih rendah maka akan terjadi aliran garam dari konsentrasi tinggi kedalam konsentrasi rendah yang ada pada air. Proses ini akan berhenti saat kedua konsentrasi ini memiliki keseimbangan yang sama. Sudah pasti kadar garam pada ikan berkurang sedangkan kadar garam pada air akan naik. Bila ingin menghasilkan kadar asin yang lebih rendah lagi, Anda dapat mengulangi proses ini dengan takaran garam pada larutan air lebih sedikit dibandingkan dengan proses yang pertama.
Caranya : Cuci cumi/ikan dengan air mengalir sampai bersih. Untuk 1 kg ikan/cumi asin larutkan 1 sdm air garam dengan 2 liter air lalu aduk hingga garam larut merata. Masukkan ikan/cumi asin lalu rendam selama 1/2 jam. Bilas dengan air dingin. Tiriskan.
Post a Comment
Post a Comment